GOA AKBAR TUBAN
Goa Akbar Tuban terletak di Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Tepatnya terletak di belakang Pasar Baru Tuban.
Goa Akbar
memiliki luas 1 hektar dan mengandung kisah religi yang sangat tinggi.
Diceritakan, dulu Sunan Bonang mengetahui goa ini atas ajakan Sunan Kalijaga
yang saat itu masih dikenal sebagai Brandal Lokajaya.Goa Akbar dijadikan
sebagai tempat tinggal Brandal Lokajaya setelah diusir oleh ayahnya, Wilotikto,
Bupati Tuban ke-9. Ketika
memasuki goa, Sunan Bonang terpesona dan seketika berucap "Allahu
Akbar". Sejak itulah goa yang terletak di tengah Kota Tuban itu disebut
Goa Akbar.
Dahulu goa ini sempat dilupakan dan menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Namun
pada 1998, Pemkab Tuban berinisiatif membersihkan goa ini dan mengelolanya
dengan baik.Kini goa
ini diisi berbagai fasilitas. Jauh dari perkiraan wisatawan tentang goa yang
gelap dan berbau kotoran kelelawar, kini di dalam goa telah dibangun jalur dari
paving block yang dibatasi oleh pagar steinless steel. Ditambah dengan berbagai lampu hias yang menyinari stalagtit dan stalagmit. Pengunjung bisa menikmati indahnya bebatuan yang berwarna karena cahaya lampu hias dan bisa mengabadikannya dalam sebuah foto. Di dalam goa ini juga terdapat mushola untuk beribadah dan sebuah ruangan dengan tempat duduk yang bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat sejenak. Setelah keluar dari Goa Akbar, terdapat pedagang-pedagang yang menjual berbagai makanan dan pakaian. Biasanya pakaian dalam motif batik gedhog khas Tuban. Tiket masuk ke dalam wisata ini berkisar antara Rp 2.000-Rp 3.000 tergantung hari dan jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut.
Sumber : balibackpacker.blogspot.com › Wisata Jawa Timur
PANTAI BOOM TUBAN
Pantai Boom Tuban terletak di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban. Tepatnya terletak di sebelah utara Alun-Alun Tuban. Pantai Boom dahulunya adalah sebuah pelabuhan
kuno di masa kejayaan Kerajaan Majapahit, dan merupakan tempat singgah para
pedagang dan saudagar antar daerah dan negara. Namun sekarang pantai ini
berubah menjadi tempat wisata yang begitu indah karena beberapa waktu lalu,
pemerintah daerah setempat mengeluarkan dana untuk mempercantik objek wisata
pantai ini.
Memasuki
pintu gerbang Pantai Boom, pengunjung sudah disuguhi karya arsitektur indah
berupa relief tentara tar-tar di sebelah kiri gerbang dan relief
Ronggolawe di sebelah kanannya. Relief-relief tersebut
menceritakan tentang tentara tar-tar yang pernah mendarat disini dan
sejarah Tuban sendiri. Di dalam
kawasan pantai, kita akan menjumpai taman-taman asri yang dihiasi oleh
pohon-pohon yang rindang. Di taman ini, pengunjung bisa berolahraga seperti jogging
ataupun sekadar berjalan kaki mengelilingi taman.
Di sekitar
pantai terdapat sebuah jalan yang menjorok ke laut. Jalan ini biasanya
digunakan oleh pengunjung untuk bersantai dan menikmati panorama laut ditemani
hembusan angin sepoi-sepoi. Disini juga terdapat beberapa gazebo cantik
yang digunakan sebagai tempat untuk melihat pemandangan saat matahari terbit
ataupun terbenam. Di luar lokasi Pantai Boom ini, terdapat pasar sore yang menjual berbagai aneka sovenir seperti kaos, sepatu, dan lain-lain. Dengan
harga tiket masuk sebesar Rp 2.500 per orang, pengunjung bisa menikmati
keindahan Pantai Boom sepuasnya.
Sumber : balibackpacker.blogspot.com › Wisata Jawa Timur
Sumber : balibackpacker.blogspot.com › Wisata Jawa Timur
MAKAM SUNAN BONANG
Kabupaten Tuban mendapat julukan Bumi Wali karena banyak wali yang dimakamkan di daerah Kabupaten Tuban. Salah satunya adalah Sunan Bonang. Makam Sunan Bonang terletak di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban. Tepatnya disebelah barat Masjid Agung Tuban.
Sunan Bonang,
adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam atau Wali Songo dan banyak
menggunakan aktifitas seni dalam dakwah dan penyebaran agamanya. Beberapa karya
seni yang diciptakannya dalam bagian penyebaran agamanya antara lain Dakwah
melalui pewayangan, menyempurnakan instrumen gamelan, terutama bonang, kenong
dan kempul, Wujil, macapat, nyanyian Tombo Ati yang banyak di nyanyikan ulang
pada era sekarang ini dan masih banyak lagi. Sunan Bonang, yang memiliki nama
Raden Maulana Makdum Ibrahim adalah anak dari Sunan Ampel dan wafat pada tahun
1525 M. Pada
dasarnya, makam Sunan Bonang berada di 2 tempat yaitu di Bawean dan Tuban, dan dipercaya
keduanya adalah asli. Sunan Bonang wafat di pulau Bawean, pada saat itu jenazah
akan dikuburkan di Bawean, akan tetapi murid-murid yang di Tuban menginginkan
jenazah tersebut di kubur di Tuban. Lalu pada
malam setelah kematiannya, sejumlah murid dari Tuban mengendap ke Bawean, dan mencuri jenazah Sang Sunan. Esoknya, dilakukanlah pemakaman.
Anehnya, jenazah Sunan Bonang tetap ada, baik di Bonang maupun di Bawean.
Karena itu, sampai sekarang, makam Sunan ada di dua tempat. Satu di Pulau
Bawean, dan satunya lagi di sebelah barat Masjid Agung Tuban, Kelurahan Kutorejo,
Tuban. Tidak ada tiket masuk untuk wisata religi ini. Tujuan utama pengunjung yang datang di makam ini adalah untuk berziarah. Di luar komplek pemakaman ini, terdapat banyak pedagang yang menjual oleh-oleh khas Tuban.
Sumber : http://www.eastjava.com/tourism/tuban/ina/bonang.html
AIR TERJUN NGLIRIP TUBAN
Air Terjun Nglirip atau dikenal dengan nama Grajagan Nglirip oleh masyarakat sekitar memiliki ketinggian kira-kira 30 meter dan lebar 28 meter dengan air yang jernih mengalir begitu derasnya. Dibalik air terjun juga akan ditemui sebuah goa yang cukup besar yang konon sering dipakai semedi untuk mencari ilmu.Sumber mata air air terjun ini berasal dari beberapa sumber air di daerah Hutan Krawak yang berjarak sekitar 3 km dari lokasi dan menyatu di sebuah bangunan dam yang berada di atas air terjun.Terletak di Dusun Jojogan, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban,
Berjarak sekitar 36 km dari pusat kota Tuban. Letaknya pun tak jauh dari jalan raya yang sudah beraspal sehingga tidak sulit untuk mencapainya baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum jenis colt. Sesampainya disini kita mendapatkan pemandangan yang sangat menawan, dari pinggir jalan saja anda dapat melihat jatuhnya air dari tebing yang di atasnya terdapat jembatan kecil. Bagi yang ingin menyusuri aliran bawah air terjun harap berhati-hati, karena jalanan setapak akan sangat licin, terutama di musim hujan.selain itu tarifnya murah Pada hari biasa tidak dikenai tarif masuk. Akan tetapi pada hari minggu atau libur dikenai tarif Rp 500 per orang. Sedangkan biaya parkir sebesar Rp 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 3000 untuk kendaraan roda empat. Disini juga terdapat pedagang-pedagang yang menjual makanan dan minuman.
Sumber : http://keindahantuban.blogspot.com/2012/02/keindahan-air-terjun-nglirip-tuban.html
Sumber : http://keindahantuban.blogspot.com/2012/02/keindahan-air-terjun-nglirip-tuban.html
PANTAI SOWAN
Pantai Sowan Tuban ini lokasinya terletak di perbatasan antara Propinsi
Jawa Tengah dan Propinsi Jawa Timur, pada pinggir jalur Pantura. Sehingga,
dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum dan pribadi. Secara
administratif, Wana Wisata (WW) Pantai Sowan terletak di Dusun Sowan, Desa
Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Keadaannya yang dibiarkan apa
adanya terkesan alami dan menawarkan seribu pesona keindahan. Ketika ombaknya
berdeburan menyentuh batu karang dan rerumputan, menjadikan suasana wisata
begitu nyaman untuk dinikmati. Kita juga bisa berteduh dan bersantai di bawah
pohon dekat bibir pantai sambil merasakan sepoi angin. Pantai Sowan Tuban ini berada di bawah pengelolaan
KPH Perhutani Tuban.
Pantai Sowan Tuban ini berada di bawah pengelolaan KPH
Perhutani Tuban. Meskipun masyarakat lebih mengenai obyek wisata setempat
sebagai Pantai Sowan, namun di pintu gerbang masuk yang dijaga petugas tertulis
Wana Wisata Sowan. Pantai ini memiliki luasan 32 hektar. Hamparan hutan
yang subur nan hijau mengelilingi Pantai Sowan Tuban. Potensi alam inilah, yang
kemudian dikunjungi wisatawan setempat dan berbagai kota di Jawa Timur melihat
keindahan alamnya sekaligus menikmati aneka masakan laut yang ada. Dari
rajungan sampai kepiting hingga ikan bakar segar disajikan dengan khas masakan
Tuban. Pedas dan sedikit asin. Sehingga anda bisa menikmati wisata alam dan juga wisata kuliner sekaligus bila mengunjungi kawasan wisata Pantai
Sowan Tuban.
Di daerah sekitar pantai terdapat hamparan hutan
akasia, klampis, dan mahoni yang menjadikan hawa sejuk untuk bersantai dengan
keluarga dengan menikmati semilir angin yang berhembus dari Pantai Sowan. Telah
disediakan juga villa 2 unit yang dapat disewa, dengan kapasitas masing-masing
2 orang. Sedangkan sebagai pendukung kegiatan wisata, disediakan fasilitas
antara lain : toilet, mushola, area bermain, papan penunjuk arah, dan lain-lain.
Di Pantai Sowan Tuban juga terdapat pula lokasi memancing bagi wisatawan yang
ingin memancing sambil menikmati keindahan pantai. Tiket masuk Rp 3.000. Harga
tiket ini bisa mengalami perubahan apabila pada hari libur.
Sumber : http://www.wisatapanorama.com/pantai-sowan-tuban-pantai-utara-dengan-keindahan-pasir-putih.html
Sumber : http://www.wisatapanorama.com/pantai-sowan-tuban-pantai-utara-dengan-keindahan-pasir-putih.html
GOA NGERONG TUBAN
Kabupaten Tuban provinsi Tawa Timur, merupakan
wilayah yang berada di jalur pantai utara, yang kebanyakan masyarakat
di kabupaten Tuban menyebutnya dengan pantura. Sebagian besar kabupaten
Tuban termasuk dalam zona rembang yang di domonasi endapan yang umumnya
berupa batuan karbonat dan juga di dominasi oleh perbukitan kapur.
Sehingga wajar jika kabupaten Tuban terdapat banyak sekali goa,
kira-kira ada 56 goa disana. Namun yang terkenal dan yang dijadikan
obyek wisata hanya beberapa saja, seperti goa Akbar, goa Gambul, goa
Angin, goa Gilisuci, goa Terus, goa Jaran, goa Putri asih dan goa
Ngerong adalah sedikit dari nama-nama goa yang ada di Tuban.
Goa ngerong terletak di kecamatan Rengel
kabupaten Tuban dan berada tepat di kaki bukit gunung kapur dan dan
berada tepat dipinggir jalan raya. Goa Ngerong memiliki lobang dengan
panjang 1,8 km potensinya dapat mencapai 30 km. Goa ini adalah goa air
yang hanya bisa diarungi dengan perahu karet. Pada kedalaman 1000 meter
dapat ditemui air terjun didalamnya. Didalam goa Ngerong tersebut
terdapat kolam kecil yang di dalamnya terdapat banyak sekali ikan Tawes,
ikan Bader (Punctius Javanicius), ikan Nila dan kura-kura raksasa. Di
dalam goa tidak hanya ada ikan-ikan dan kura-kura tapi juga ada
kelelawar yang hidup pada kedalaman 700 meter. Jutaan kelelawar terlihat
spektakuler saat beriringan keluar pada jam 5 sore. Selain alamnya yang
indah, ribuan makhluk hidup didalamnya membuat keunikan tersendiri di
goa Ngerong.
Kebanyakan masyarakat di Tuban masih
mempercayai adanya mitos. Salah satu mitos yang ada dituban adalah mitos
di goa Ngerong. Goa Ngerong merupakan salah satu dari beberapa goa yang
di jadikan tempat wisata oleh pemerintah. Ngerong berasal dari bahasa
jawa yaitu Rong yang berarti lobang. Legenda yang berkembang terkait
awal munculnya goa Ngerong ini adalah kisah Raden Arya Bangah.
Diceritakan bahwa Raden Arya Bangah adalah seorang pemimpin kerajaan
Gumenggeng yang sedang melakukan pertapaan untuk menyelamatkan
wilayahnya dari kekeringan. Selesai bertapa ditemani kedua pengawalnya,
kemudian dia membuat sedikit galian lobang di tanah. Ketika Raden Arya
Bangah melangkah pergi dari tempat pertapaanya, kemudian galian lobang
yang dibuat dia tadi membentuk lobang besar yang kini disebut dengan goa
ngerong.
Banyak cerita yang beredar di kalangan
masyarakat tenteng goa Ngerong mulai dari cerita tentang pertapaan Raden
Arya Bangah, tokah Kembangjoyo yang sakti mandraguna hingga cerita
tentang kecantikan putri Ngerong. Kisah tentang putri yang konon bertapa
didalam goa Ngerong hingga raganya menghilang, sang putri tersebut
digambarkan memakai kebaya dengan selendang dibahunya sambil membawa tas
belanjaan khas orang dusun. Menurut cerita sang putri masih kerap
terdengar suaranya dan muncul ditengah kesibukan orang nyekar (menabur
bunga ).
Goa Ngerong juga memiliki cerita mistis yang
terselimuti dibalik keindahanya. Salah satu cerita yang beredar
dikalangan masyarakat bahwa ikan dan kura-kura yang menghuni kolam
tersebut merupakan jelmaan bidadari dan sinopati kerajaan Gumenggeng
yang dikutuk oleh dewa karna membuat kesalahan. Meskipun ikan-ikan itu
terlihat sangat jelas dipermukaan kolam, namun ketika dicoba ditangkap
sulit sekali menangkapnya. Sebagian masyarakat mempercayai bahwa
ikan-ikan itu adalah piaraan putri Ngerong.
Mitos lain yang berkembang di goa Ngerong
adalah adanya larangan bagi pengunjung untuk menangkap dan membawa
pulang ikan maupun bulus (penyu air tawar) apalagi sampai memakanya,
karena jika pengunjung tidak mematuhi larangan tersebut diyakini akan
mendapat celaka seusai pulang dari goa itu. Ada yang terserang penyakit,
didatangi dedemit atau hantu hingga hewan yang ditangkap di goa Ngerong
itu di kembalikan dan lebih buruknya lagi mengakibatkan kematian. Hewan
lain yang hidup di goa Ngerong adalah kura-kura putih yang berdiameter
kurang lebih satu meter. juga ada pula ikan tampa mata, khas hewan di
goa Ngerong yang akan di dapati di kedalaman 1.000 meter.
Disamping keindahan dan ada hal mistis di
dalamnya, goa ini memiliki air yang bersih dan jernih yang bisa
digunakan oleh masyarakat sekitar seperti mandi, mencuci dan irigasi
untuk mengairi sawah di sekitar goa. Apabila anda tertarik dengan goa
Ngerong segera datang dan saksikan sendiri keindahan dan ketakjubanya.
Sumber : http://unik.kompasiana.com/2013/11/12/misteri-goa-ngerong-di-kab-tuban-jatim--608681.html
MASJID PONPES GOA PERUT BUMI
Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al-Maghrobi ini
boleh dibilang langka dan unik. Pasalnya, Masjid dalam komplek Ponpes
Syekh Maulana Mahgrobi yang ada di Dusun Wire, Kel. Gedongombo, Kec.
Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini memanfaatkan Lorong Goa
alias perut bumi sebagai baitullah dan sekaligus transfer ‘wahyu’.
Terbukti daya tarik dari masjid ini banyak pezirah dari berbagai kota di
pulau Jawa ini.
Masjid dalam goa ini memiliki pesona yang eksotis.
Terdapat segala macam stalagtit dan stalagmit yang sudah mengering dan
menjadi batuan kapur. Tak lagi meneteskan air. Begitu masuk pintu utama
goa (dari arah barat), dalam jarak sekitar 7 meter terdapat lorong luas
yang tembus cahaya karena terdapat lobang.
Di lahan 5×8 meter ini dibangun semacam taman.
Taman ini nampak asri yang dipermanis dengan gemericik air. Sedankan
bagian kanan taman ini, berdiri dua lorong pintu masuk yang
berarsitektur Jawa.
Pintu bagian barat, merupakan pintu masuk ruang
istighosah. Sedangkan pintu bagian timur yang dihimpit bebatuan merupan
pintu masuk ruang pertemuan. Lorong yang panjang ini
sekaligius menghubungkan dengan masjid yang eksotis yang dinamai masjid
Aschabul Kahfi merujuk pada kisah dalam surat Al Kahfi. Ruangan besar
seperti aual yang sekarang difungsikan sebagai masjid ini, konon dulunya
adalah goa Putri sendangharjo. Sedangkan tempat istighosah dalam gua
perut bumi ini dulunya adalah Goa Singojoyo tempat semedi para tokoh
islam sebelum Wali songo. Hampir tiap malam jum’at tempat ini ramai
didatangi peziarah yang melakukan istighosah disini.
Sore tadi penulis bertemu langsung dengan KH. Subhan Al-Mubarok pimpinan sekaligus pengasuh Ponpes ini. Dari awal pembicaraan sempat penulis meminta izin untuk mengambil gambar dalam di lokasi masjid dan pondok pesantren ini. Meski pada awalnya beliau tidak mengizinkan, karena penulis tidak tahu apa yang melatarbelakanginya, toh pada akhirnya beliau mengijinkan juga. Dari keterangan yang penulis dapat, motivasi KH. Subhan menjadikan goa sebagai kegiatan rohani adalah, semua ayat suci dari kitab suci zaman nabi-nabi, diturunkan Allah di bawah tanah.
Dari penuturannya juga menyebutkan bahwa pada zaman Nabi Musa AS hingga Nabi Muhammad SAW semua wahyu yang diterimanya saat beerada dalam goa. Merujuk penerimaan wahyu itu, jelas Kiai Subhan, dirinya kemudian ingin mengajarkan ilmu keagamaan berada di dalam goa.
Dia ingin mengajarkan ilmu keagamaan secara murni
kepada para santri, tentunya, melalui tempat di bawah tanah tersebut
seperti turunya wahyu-wahyu yang diterima para nabi. Meski lokasi
pesantren berada dalam lorong goa, bukan berarti ajaran keagamaan yang
diberikan kepada para santrinya beroma mistis. Ujar lelaki bersahaja
asal Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban ini lebih lanjut. Dia lebih
menekankan pengajaran ilmu alquran dan hadist.
Luas areal masjid dan ponpes Perut Bumi yang ada
dibawah tanah terbilang luas, tak kurang dari tiga hektare. Ada banyak
lorong goa itu yang difunsikan sebagai tempat kegiatan mengaji para
santri, istighosah, dan kuliah subuh. Sedangkan penginapan para santri
dibangun diatasnya.
Menurut Kiai Subhan, lokasi ponpes dan masjid ini
dulunya adalah tanah negara sebelum dibebaskannya semuanya adalah
kehendak Allah. Menurutnya, sebelum membebaskan tanah yang semual
berstatus tanah negara itu, ia memperoleh ‘petunjuk gaib’ di Syekh
Maulana Maghrobi, seorang guru besar para wali di tanah Jawa silam.
Dalam petunjuknya, ia diminta untuk merawat goa yang berada di wilayah
Dusun Wire ini. setelah sebelumnya dia bersemedi selama tiga hari di
lokasi tersebut. Stelah tanah tersebut dibebaskannya, ternyata
dibawahnya terdapat lorong-lorong goa yang luas. Lorong-lorong goa
inilah yang selanjutnya dikemas menjadi sarana mengaji, Ponpes Syekh
Maulana Maghrobi.
Sumber : http://unik.kompasiana.com/2013/02/24/unik-dan-eksotisnya-masjid-di-perut-bumi-536596.html
Goa Putri Asih
Gua
Putri adalah salah satu aset wisata desa montong yang berada di desa
Ngindahan 3km dari pusat desa. Gua yang di ketemukan oleh seorang
penambang batu, awal mulanya si penambang menemukan lubang ukuran 30cm
semula tak mengira kalau ada gua dan dia memasukkan sebatang kayu
sepanjang 1M ternyata terjatuh, akhirnya dia dan teman-temannya mencoba
memperbesar lubang dan mengambil kayu yang lebih panjang dan mereka pun
masuk kedalam gua. Alhasil tampak pemandangan yang sangat menjubkan
yaitu batu stalakmit dan stalaktit yang masih belum terjamah oleh
manusia. Ada sebuah stalaktit dan stalakmit yang sangat besar yang
menyerupai dengan selendang putri, makannya gua itu disebut dengan
sebutan gua putri asih. Gua ini sangat indah sekali dan terletak di
tengah hutan jati yang masih alami
Untuk dapat mengujungi Gua Putri Asih, andan cukup merogoh korcek sebesar Rp 3000,-. Namun, tempat wisata ini sepi pengunjung. Menurut beberapa warga sekitar, lokasi
goa yang jauh dari akses jalan raya menjadi sebab sepinya pengunjung.
Terlebih promosi hampir tidak pernah dilakukan, sehingga tidak banyak
orang yang mengetahui tempat wisata tersebut.Bahkan jalan masuk menuju
lokasi itu hanya diberi penunjuk arah ala kadarnya. Sepinya pengunjung
itu tentu membuat Tarwan, Kasir dan pemuda-pemuda setempat yang
menunggu tempat parker, juga penjual makanan dan minuman di tempat itu
resah.
Obyek
wisata goa ini sebenarnya menawarkan sesuatu yang menarik. Luas goa
memang hanya 4 hektar, dengan panjang lorong 250 meter. Namun bila
dibanding dengan tempat wisata goa lainnya, Goa Putri Asih lebih indah
dinikmati.
Ornamen-ornamennya
masih orisinil dengan stalaktit dan stalakmit, aneka warna dan bentuk.
Hanya sayangnya, ruangan goa masih terlihat kumuh karena kurangnya
perawatan. Bahkan seluruh lantainya masih tanah liat, membuat
pengunjung agak kesulitan menelusuri seluruh lorong.
Bila
anda berkunjung ke kota Tuban maka jangan sampai lupa untuk menginjakan
kaki di gua ini, karena gua ini sangat menarik untuk dikunjungi.
Sumber : http://goaputriasih.blogspot.com/2011/03/goa-putri-asih.html